Peluang Emas Menjadi Sales Jajanan Anak-Anak Tanpa Modal dan Strategi Pemasaran Produk Makanan Ringan agar Cepat Mendapatkan Pelanggan Baru dan Setia
Peluang Emas Menjadi Sales Jajanan Anak-Anak Tanpa Modal dan Strategi Pemasaran Produk Makanan Ringan agar Cepat Mendapatkan Pelanggan Baru dan Setia- Sahabat, silakan Anda tertawa dulu karena judul artikel cara bisnis ini lumayan panjang tuh, he he. Ya begitulah panjangnya, karena saya bermaksud menyampaikan tentang begitu bagusnya pangsa pasar atau target konsumen anak-anak sebagai sasaran jualan jajanan anak-anak berupa makanan ringan ( snack ). Jadi jika Anda saat ini sedang mencari tentang usaha jualan yang kiranya berpotensi untuk sukses, maka menjadi sales jajanan anak-anak bisa sebagai salah satu alternatifnya.
A. Peluang bisnis produk makanan
Seperti yang sudah sedikit saya sampaikan di atas bahwa salah satu bisnis produk makanan yang cukup menjanjikan dan menguntungkan yaitu berjualan makanan ringan dengan target konsumennya anak-anak, baik anak-anak saat mereka di rumah maupun ketika mereka di lingkungan sekolah.
Semua usaha tentu memerlukan modal, namun jika Anda ingin berjualan jajanan anak-anak tanpa mengeluarkan modal uang, terlebih dahulu Anda bisa mencari bos atau juragan jajanan. Saya yakin pada umumnya di setiap daerah ada juragan jajanan anak-anak. Setelah Anda menemukan juragan jajanan, mendaftar lah sebagai sales jajanan. Dengan menjadi sales, Anda bisa mencari keuntungan sendiri dari harga dasar sesuai kesepakatan.
Jika saat Anda sudah memiliki modal sendiri, belanjalah seperlunya dulu. Belilah jajanan anak-anak yang terlaris saat ini. Namun jangan terlalu banyak dulu, istilahnya sedikit demi sedikit sembari melihat perkembangan Anda dalam berjualan.
B. Strategi pemasaran produk makanan ringan agar cepat mendapatkan pelanggan baru dan setia.
Sahabat, sebenarnya jajanan anak-anak bisa langsung kita jual ke anak-anak, atau dalam kata lain kita berjualan dengan mengecerkan langsung ke anak-anak. Namun dalam pembahasan kali ini adalah Cara Sukses Sales Jajanan Anak-Anak yang targetnya adalah para pemilik warung/kedai di lingkungan desa/kampung atau beberapa desa di wilayah kecamatan yang menjadi target penjualan.
Selain itu, sebenarnya berjualan jajanan ke pemilik warung juga bisa dilakukan dengan cara berjualan di pasar, namun tentunya perlu menyewa kios di pasar dengan biaya yang tidak sedikit. Di samping itu, saat ini para pemilik warung cenderung memilih belanja/kulakan jajanan anak-anak ke para sales keliling dengan alasan lebih mudah dan alasan lainnya.
Sahabat, ok saya mulai saja trik pemasaran jajanan anak-anak yang dijual ke para pemilik warung. Lebih jelasnya silakan simak trik jitu saya yang mungkin cocok juga bagi Anda. Baca dengan santai saja ya sob tentang cerita pengalaman saya sewaktu menjadi sales jajanan anak-anak ( kebetulan saya sifatnya hanya mencari keuntungan dari dagangannya juragan saya ) sebagai berikut :
Hari pertama menjadi penjual jajanan kelililing ke warung-warung di beberapa desa
Sobat, namanya juga baru awal menjadi sales jajanan anak-anak, dan saat itu saya masih nol tentang cara berjualan. Yah di hari pertama saya berangkat ke tempat juragan saya yang beralamat di desa Kelapa Gada Kecamatan Gombong. Sesampainya di sana, juragan saya sudah menyiapkan barang dagangan yang berupa berbagai jenis jajanan anak-anak seperti aneka roti dalam kemasan, permen, dan lain sebagainya. Karena saat itu saya masih belum tahu tentang jajanan anak-anak yang paling laris, maka saya pun asal pilih saja dan terus menata barang dagangan tersebut ke motor. Singkat kata selesai sudah acara menata dagangannya.
1. Berdo'a
Sebelum berangkat jualan keliling ke warung-warung saya pun berdo'a dengan permohonan tidak merasa minder alias percaya diri dalam menghadapai pemilik warung sehingga dapat menawarkan dagangan dengan lancar dan semoga dagangan laris manis.
2. Sabar
Sobat, ternyata menjadi sales jajanan yang masih pemula itu harus sabar ( yang senior juga wajib sabar kok, he he ). Ya saat saya mengunjungi warung pertama sampai dengan warung ke-8 ternyata belum ada dagangan saya yang laku.
Alasan pemilik warung tidak mau membeli dagangan saya adalah karena sebagian dari mereka sudah memiliki langganan sales jajanan, ada juga yang beralasan dagangan jajanan di warungnya masih banyak.
3. Ramah
Setelah saya gagal merayu 8 pemilik warung untuk membeli jajanan yang saya bawa, sambil meneruskan perjalanan saya mulai berpikir tentang penyebab mereka belum ada yang mau membeli, walaupun semua pemilik warung tersebut sudah menyampaikan alasannya. Ya ya, setelah saya pikir-pikir kok kayaknya saya terlalu dingin dalam mempromosikan jajanan,,,yah maklum waktu itu saya benar-benar belum hafal dengan harga pasaran masing-masing jajanan, selain itu saya juga sama sekali belum paham tentang cara menawarkan dagangan.
Sobat, sambil terus berpikir tentang triknya, saya sengaja terus berkeliling ke beberapa desa walaupun sebenarnya sudah banyak warung yang saya lewati. Dalam perjalanan yang sudah cukup jauh, saya merasa lelah juga rupanya. Akhirnya saya berhenti di warung kopi dengan maksud istirahat sambil menikmati minuman kopi.
Sembari menikmati kopi, saya pun berusaha mengajak pemilik warung untuk ngobrol. Setelah sekitar 5 menit mengobrol, tiba-tiba pemilik warung menanyakan tentang dagangan apa yang saya bawa. Dengan cukup malu, akhirnya saya pun bercerita juga bahwa saya sales jajanan pemula yang sudah 8 kali gagal mendapatkan pembeli/pelanggan perdana. Akhirnya dengan perasaan iba kepada saya, pemilik warung kopi pun menyuruh saya untuk menurunkan dagangan saya dari motor.
Setelah dagangan saya turunkan, pemilik warung kopi pun membeli beberapa jajanan ( kebetulan di warungnya juga menyediakan jajanan untuk anak-anak ). Hmm, betapa dan begitu senangnya saya karena dagangan sudah mulai laku walaupun mungkin karena pemilik warung kopi merasa kasihan kepada saya, he he.
Singkat cerita, dagangan sudah saya tata kembali, dan saya pun pamit untuk melanjutkan perjalanan ke warung-warung berikutnya. Nah saat itu saya sudah mulai bisa mengabil kesimpulan bahwa seorang sales itu harus pandai berpromosi dengan ramah dan senyum.
Senjata bisnis yang berupa ramah pun saya praktekkan ke warung yang berikutnya. Alhamdulillaah berhasil sob. Dari beberapa warung yang saya kunjungi, mayoritas mau membeli dagangan yang saya bawa. Singkat cerita, pada hari pertama saya menjadi sales jajanan mendapatkan keuntungan bersih Rp. 50.000; , he he lumayan kan sob?.
Demikian sekilas cerita saat awal saya menjadi sales makanan ringan/jajanan anak-anak. Semoga cerita saya bisa sebagai gambaran/pelajaran jika Anda ingin menjadi sales penjual jajanan keliling.
A. Peluang bisnis produk makanan
Seperti yang sudah sedikit saya sampaikan di atas bahwa salah satu bisnis produk makanan yang cukup menjanjikan dan menguntungkan yaitu berjualan makanan ringan dengan target konsumennya anak-anak, baik anak-anak saat mereka di rumah maupun ketika mereka di lingkungan sekolah.
Semua usaha tentu memerlukan modal, namun jika Anda ingin berjualan jajanan anak-anak tanpa mengeluarkan modal uang, terlebih dahulu Anda bisa mencari bos atau juragan jajanan. Saya yakin pada umumnya di setiap daerah ada juragan jajanan anak-anak. Setelah Anda menemukan juragan jajanan, mendaftar lah sebagai sales jajanan. Dengan menjadi sales, Anda bisa mencari keuntungan sendiri dari harga dasar sesuai kesepakatan.
Jika saat Anda sudah memiliki modal sendiri, belanjalah seperlunya dulu. Belilah jajanan anak-anak yang terlaris saat ini. Namun jangan terlalu banyak dulu, istilahnya sedikit demi sedikit sembari melihat perkembangan Anda dalam berjualan.
B. Strategi pemasaran produk makanan ringan agar cepat mendapatkan pelanggan baru dan setia.
Sahabat, sebenarnya jajanan anak-anak bisa langsung kita jual ke anak-anak, atau dalam kata lain kita berjualan dengan mengecerkan langsung ke anak-anak. Namun dalam pembahasan kali ini adalah Cara Sukses Sales Jajanan Anak-Anak yang targetnya adalah para pemilik warung/kedai di lingkungan desa/kampung atau beberapa desa di wilayah kecamatan yang menjadi target penjualan.
Selain itu, sebenarnya berjualan jajanan ke pemilik warung juga bisa dilakukan dengan cara berjualan di pasar, namun tentunya perlu menyewa kios di pasar dengan biaya yang tidak sedikit. Di samping itu, saat ini para pemilik warung cenderung memilih belanja/kulakan jajanan anak-anak ke para sales keliling dengan alasan lebih mudah dan alasan lainnya.
Sahabat, ok saya mulai saja trik pemasaran jajanan anak-anak yang dijual ke para pemilik warung. Lebih jelasnya silakan simak trik jitu saya yang mungkin cocok juga bagi Anda. Baca dengan santai saja ya sob tentang cerita pengalaman saya sewaktu menjadi sales jajanan anak-anak ( kebetulan saya sifatnya hanya mencari keuntungan dari dagangannya juragan saya ) sebagai berikut :
Hari pertama menjadi penjual jajanan kelililing ke warung-warung di beberapa desa
Gambar Sales Jajanan via sugimasihada.com
Sobat, namanya juga baru awal menjadi sales jajanan anak-anak, dan saat itu saya masih nol tentang cara berjualan. Yah di hari pertama saya berangkat ke tempat juragan saya yang beralamat di desa Kelapa Gada Kecamatan Gombong. Sesampainya di sana, juragan saya sudah menyiapkan barang dagangan yang berupa berbagai jenis jajanan anak-anak seperti aneka roti dalam kemasan, permen, dan lain sebagainya. Karena saat itu saya masih belum tahu tentang jajanan anak-anak yang paling laris, maka saya pun asal pilih saja dan terus menata barang dagangan tersebut ke motor. Singkat kata selesai sudah acara menata dagangannya.
1. Berdo'a
Sebelum berangkat jualan keliling ke warung-warung saya pun berdo'a dengan permohonan tidak merasa minder alias percaya diri dalam menghadapai pemilik warung sehingga dapat menawarkan dagangan dengan lancar dan semoga dagangan laris manis.
2. Sabar
Sobat, ternyata menjadi sales jajanan yang masih pemula itu harus sabar ( yang senior juga wajib sabar kok, he he ). Ya saat saya mengunjungi warung pertama sampai dengan warung ke-8 ternyata belum ada dagangan saya yang laku.
Alasan pemilik warung tidak mau membeli dagangan saya adalah karena sebagian dari mereka sudah memiliki langganan sales jajanan, ada juga yang beralasan dagangan jajanan di warungnya masih banyak.
3. Ramah
Setelah saya gagal merayu 8 pemilik warung untuk membeli jajanan yang saya bawa, sambil meneruskan perjalanan saya mulai berpikir tentang penyebab mereka belum ada yang mau membeli, walaupun semua pemilik warung tersebut sudah menyampaikan alasannya. Ya ya, setelah saya pikir-pikir kok kayaknya saya terlalu dingin dalam mempromosikan jajanan,,,yah maklum waktu itu saya benar-benar belum hafal dengan harga pasaran masing-masing jajanan, selain itu saya juga sama sekali belum paham tentang cara menawarkan dagangan.
Sobat, sambil terus berpikir tentang triknya, saya sengaja terus berkeliling ke beberapa desa walaupun sebenarnya sudah banyak warung yang saya lewati. Dalam perjalanan yang sudah cukup jauh, saya merasa lelah juga rupanya. Akhirnya saya berhenti di warung kopi dengan maksud istirahat sambil menikmati minuman kopi.
Sembari menikmati kopi, saya pun berusaha mengajak pemilik warung untuk ngobrol. Setelah sekitar 5 menit mengobrol, tiba-tiba pemilik warung menanyakan tentang dagangan apa yang saya bawa. Dengan cukup malu, akhirnya saya pun bercerita juga bahwa saya sales jajanan pemula yang sudah 8 kali gagal mendapatkan pembeli/pelanggan perdana. Akhirnya dengan perasaan iba kepada saya, pemilik warung kopi pun menyuruh saya untuk menurunkan dagangan saya dari motor.
Setelah dagangan saya turunkan, pemilik warung kopi pun membeli beberapa jajanan ( kebetulan di warungnya juga menyediakan jajanan untuk anak-anak ). Hmm, betapa dan begitu senangnya saya karena dagangan sudah mulai laku walaupun mungkin karena pemilik warung kopi merasa kasihan kepada saya, he he.
Singkat cerita, dagangan sudah saya tata kembali, dan saya pun pamit untuk melanjutkan perjalanan ke warung-warung berikutnya. Nah saat itu saya sudah mulai bisa mengabil kesimpulan bahwa seorang sales itu harus pandai berpromosi dengan ramah dan senyum.
Senjata bisnis yang berupa ramah pun saya praktekkan ke warung yang berikutnya. Alhamdulillaah berhasil sob. Dari beberapa warung yang saya kunjungi, mayoritas mau membeli dagangan yang saya bawa. Singkat cerita, pada hari pertama saya menjadi sales jajanan mendapatkan keuntungan bersih Rp. 50.000; , he he lumayan kan sob?.
Demikian sekilas cerita saat awal saya menjadi sales makanan ringan/jajanan anak-anak. Semoga cerita saya bisa sebagai gambaran/pelajaran jika Anda ingin menjadi sales penjual jajanan keliling.