5 Langkah Budidaya Alpukat Mentega dari Biji

 Buah alpukat adalah buah kaya nutrisi yang banyak digemari dengan rasa yang manis. Buah tropis ini sudah sejak lama dibudidayakan terutama jenis alpukat mentega. Budidaya alpukat mentega dapat meraup untung besar jika dilakukan dengan baik. Perawatannya juga tidak memakan banyak biaya, hanya membutuhkan beberapa pupuk untuk memperkaya mineral yang dibutuhkan.

Buah alpukat dapat ditanam di lahan yang bebas hama dan dalam pot, jika di dalam pot usahakan selalu mengganti potnya. Buah alpukat mentega bisa tumbuh tinggi hingga 20m dengan panjang daun 12-25 cm, daging buahnya berwarna kuning muda di sekitar bijinya. Budidaya alpukat mentega dapat dilakukan dengan menanam bijinya, berikut langkah-langkahnya:

5 Langkah Budidaya Alpukat Mentega dari Biji

Lima (5) Langkah Budidaya Alpukat Mentega dari Biji

1. Buat Lahan Budidaya

Pada umumnya budidaya alpukat mentega dilakukan pada lahan terbuka dengan iklim hangat dan cukup sinar matahari. Buah alpukat akan tumbuh dengan baik di dataran tinggi, pH tanah asam sampai netral berkisar 5,6 – 6,4. Lahan budidaya juga harus bebas gulma, tanaman pengganggu dan kerikil.

Cangkul halus lahan dan buatlah lubang dengan diameter 60 cm x 60 cm dan kedalaman maksimal 80 cm. Berilah jarak antara tanaman sekitar 6 x 6 meter agar tanaman bisa tumbuh dengan optimal. Masukkan pupuk kandang dan pupuk kompos ke dalam lubang sebanyak 2/3 bagian.

2. Lakukan Penanaman Bibit Dari Biji

Penanaman buah alpukat bisa dengan cangkok, okulasi, dan biji. Memilih menanam dari biji lebih mudah dilakukan dari pada teknik lainnya. Budidaya alpukat mentega dari biji memerlukan waktu 10-15 tahun untuk berbuah. Bibit alpukat dapat diperoleh dari penjual bibit. Pilihlah bibit yang bebas hama, sehat, dan daunnya banyak.

Bibit buah yang sudah disiapkan kemudian ditanam dengan merobek bungkusan polibag dengan hati-hati agar akar dan biji tidak rusak. Masukkan ke dalam lubang yang sudah dibuat, tutupi sisa-sisa rongga dengan tanah galian dan sedikit dipadatkan. Siram tanaman secukupnya jangan sampai tergenang.

3. Lakukan Pemupukan Tanaman Alpukat

Untuk memenuhi nutrisi tanaman alpukat mentega, lakukan pemupukan empat kali dalam setahun. Dosis pupuk tergantung dengan umur tanaman, gunakan pupuk organik atau pupuk kimia seperti urea, KCL, dan TCL. Saat tanaman sudah cukup dewasa berikan pupuk organik perangsang buah agar tanaman cepat berbuah.

Cara pemupukan dilakukan dengan membuat lubang dengan kedalaman 30 cm – 40 cm di sekitar tajuk tanaman. Masukkan pupuk yang akan digunakan sesuai dosis ke dalam lubang. Semprotlah jika tanaman diserang hama dengan menggunakan fungisida organik.

4. Lakukan Perawatan Tanaman Alpukat

Perawatan tanaman alpukat sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Umumnya alpukat mentega yang ditanam dari biji akan berbuah setelah 10-15 tahun. Lakukan sambung pucuk agar alpukat mentega cepat berbuah di usia 5-8 tahun. Saat masih bibit penyiraman dilakukan dua kali sehari pagi dan sore.

Pemangkasan pada tanaman juga perlu dilakukan agar menghindari gulma dan hama. Saat ketinggian 15-20 cm pangkas ujung batang agar merangsang tumbuhnya tunas baru. Pangkas juga cabang yang mati dan cabang yang terlalu berdekatan agar memudahkan sinar matahari masuk. Jika tanaman sudah berbunga pangkas cabang yang tidak berbunga.

5. Pemanenan Alpukat Mentega

Masa panen akan dilakukan 6-7 bulan setelah berbunga. Cara pemotongan buah dengan menggunting buah dari cabang tangkai. Buah yang siap panen berwarna lebih tua dengan kulit bertekstur dan tidak mengkilap. Saat digoyangkan akan terasa ada ruang antara biji dengan daging buah.

Ukuran buah alpukat mentega sangat bervariasi, umumnya diameter buah antara 7- 20 cm dengan berat buah bisa mencapai 1 kg. Rata-rata umur simpan buah alpukat hanya sampai tujuh hari. Untuk memperpanjang penyimpanan simpan buah pada suhu 5°C, buah akan bertahan sampai 30-40 hari.

Setelah mempelajari budidaya alpukat mentega di atas, bisnis budidaya tanaman buah yang menjanjikan ini tidaklah sulit. Untuk konsumsi pribadi pun bisa dengan menanamnya di pot besar. Tidak butuh lahan yang luas dengan memanfaatkan pekarangan rumah yang kosong.