Prospek dan Cara Menanam Pohon Jati Lengkap Analisa Usahanya
Prospek dan Cara Menanam Pohon Jati Beserta Analisa Usahanya_Tanaman jati merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sering di manfaatkan hasil kayunya. Kayu jati merupakan komditi dengan nilai jual tinggi, yang bisa di olah menjadi berbagari furniture maupun untuk membuat rumah. Jika di bandingakan dengan jenis kayu lainnya, kayu jati terbilang lebih unggul kualitasnya. Karakter kayu jati yang seratnya bagus, mudah di bentuk dan tahan lama membuat kayu ini menjadi salah satu jenis kayu paling di buru dengan harga yang sangat mahal.
Dengan kondisinya tersebut tentunya akan sangat menguntungkan jika kita bisnis budidaya kayu jati. Selain mudah di lakukan budidaya kayu jati juga sangat minim resiko. Biasanya untuk bisa menikmati hasil dari bisnis penanaman kayu jati, di butuhkan waktu minimal 10 tahun. Meskipun masa tunggunya terbilang lama, namun banyak yang tertarik menggeluti bisnis ini, karena dalam masa tunggu tersebut kita tidak perlu merawatnya secara intens. Mungkin hanya awal-awalnya di tahun pertama, yang membutuhkan perlakuan ekstra.
A. Prospek Usaha Menanam Pohon Jati
1. Jika kita investasi dalam bentuk saham, atau mungkin reksadana, memang tidak di perlukan proses yang rumit. Tinggal datang ke kantor sekuritas yang di tuju dan beberapa jam kemudian selesai.
Hal tersebut sangat berbeda jika Anda investasi dalam bentuk kayu jati. Pada proses awal mungkin terbilang rumit. Mulai dari pemilihan lahan, pencarian bibit, pupuk, penanaman dan lainnya perlu waktu yang lama.
Berhari-hari bahkan hingga berbulan-bulan. Namun tentunya hal tersebut sepadan dengan hasil yang akan di peroleh. Karena berbeda dengan saham atau reksadana yang 10 tahun kemudian mungkin nilainya hanya meningkat beberapa kali lipat, namun investasi kayu jati, 10 tahun kemudian nilainya bisa meningkat puluhan kali lipat bahkan lebih.
2. Proses penanaman hingga perawatan dan panen secara umum sudah pakem sehingga Anda tidak perlu melakukan berbagai analisa pasar dan lainnya. Tentunya hal ini berbeda dengan investasi lainnya, semisal saham atau reksadana yang mengharuskan kita melakukan banyak pertimbangan terhadap kondisi ekonomi/pasar.
3. Harga pohon jati dari tahun ke tahun semakin meningkat dan jarang turun. Permintaan pasar akan pohon jati pun juga tetap stabil dan bisa cenderung terus meningkat.
B. Cara Menanam Pohon Jati
1. Proses pembibitan pohon jati
Untuk proses pembibitan dan pembenihan pohon jati sendiri sering menggunakan benih bunga jati kering yang jatuh di sekitar area pohon jati.
Anda dapat memilih benih pohon jati yang berkualitas baik. Benih yang berkualitas baik memiliki ciri-ciri warna kulit yang menguning dan kering, berukuran besar, padat dan tidak mengkerut, berbentuk bulat serta tidak mengalami cacat. Anda dapat mengeluarkan biji tersebut dari bunga pohon jati.
Sebelum disemaikan, rendam terlebih dahulu dengan menggunakan air sekitar 3-4 jam. Kemudian and dapat menyemaikannya di area persemaian dengan menggunakan campuran pupuk kandang dan tanah dengan menggunakan perbandingan 1:1.
Masukkan benih yang sudah disemaikan tadi ke dalam media tanam (polybag). Benamkan bibit di kedalaman 5 cm pada media tanam dan timbun menggunakan media di bagian atasnya. Setelah 47 hari, biasanya akan muncul benih-benih kecil dan Anda pun dapat menjaga benih terebut agar dapat tumbuh dengan baik.
2. Pemeliharaan tanaman pohon jati
Langkah yang baik untuk melakukan pemeliharaan terhadap pohon jati adalah melakukan penyiraman terhadap benih atau bibit pohon jati secara rutin setiap pagi hingga sore hari.
Namun hindari untuk menyiram terlalu banyak agar bibit pohon jati tidak mengalami kebusukan. Tempatkan persemaian di bawah sebuah naungan agar terhindar dari sinar matahari dan air hujan secara langsung.
Lakukan pemupukan rutin setiap 1 kali selama sebulan dengan menggunakan pupuk urea. Bila terdapat bibit yang mati sebaiknya Anda langsung melakukan penyulaman. Bila bibit sudah berusia sekitar 5 bulan, barulah bibit ini dapat ditanam di lahan yang luas.
3. Mempersiapkan lahan
Langkah selanjutnya yaitu mempersiapkan lahan yang akan Anda gunakan untuk menanam bibit pohon jati. Lakukan persiapan lahan dengan cara menaburklan pupuk kandang batau kompos ke lahan dengan dosisi sebanyak 2 ton untuk satu hektar.
Pemberian pupuk ini dilakukan selama 3-4 minggu dan dilakukan sebelum penggarapan tanah. Tujuan penggarapan tanah ini adalah untuk tanah agar lebih gembur dan mengandung banyak nutrisi di dalamnya. Anda data membuat lubang dengan jarak sekitar 2,5x2,5 meter dan ukuran lubang sekitar 30x30x30 cm. Setelah itu, biarkan lahan tersebut selama 2-3 minggu.
4. Penanaman bibit pohon jati
Untuk menanam bibit pohon jati, Anda dapat melepaskan bagian persemaian kantong plastic dan kemudian tempatkan bibit tersebut di dalam lubang tanam yang sudah Anda siapkan.
Usahakan untuk menanam nya pada posisi yang tegak dan letakkan secara hati-hati agar akar tanaman tidak mengalami kerusakan. Kemudian tutup lubang tersebut dengan menggunakan tanah dan padatkan tanah di sekitarnya secara lembut agar tanaman tidak mudah roboh. Siram dengan rutin agar kelembapan tanah dapat terjaga dengan baik.
5. Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanaman dapat Anda lakukan dengan melakukan penyulaman. Hal ini biasa dilakukan ketika terdapat tumbuhan yang mati ketika masa tanam.
Lakukan pemupukan dan penyiangan pada bibit tanaman pada masa awal tanam hingga berumur 5 tahun. Lakukan setidaknya 3 bulan sekali. Setelah itu, lakukan pemangkasan agar batang utama dapat tumbuh optimal dan lurus.
6. Pemanenan tanaman jati
Masa panen dapat Anda lakukan pada saat usia pohon jati sudah mencapai 12-15 tahun. Namun sebenarnya Anda dapat melakukan panen sendiri bedasarkan kebutuhan Anda. Bila Anda menginginkan hasil panen jati untuk dijadikan sebagai bahan bangunan maka setidaknya panen pohon jati ketika usianya mencapai 20 tahun.
C. Analisa Usaha Budidaya Tanaman Jati
Tentunya pada saat Anda ingin memulai usaha ini, Anda harus melakukan analisa usaha untuk memperkirakan modal serta keuntungan dalam berbisnis pohon jati ini. Nah berikut ini analisa usaha nuntuk pohon jati seluas satu hektar dengan jarak tanam 2x2,5 m dan masa tanam 4,5-5 tahun.
1. Modal
2. Hasil Panen
Diasumsikan saja jika harga per batang nya 500 ribu rupiah, sehingga 2000x 500 ribu rupiah = Rp. 1000.000.0000
Setelah itu kurangi dengan modal panen Rp. 1000.000.000 – Rp 23.860.000 = Rp. 976.140.000
Cukup menarik bukan?
Nah itulah di atas ulasan mengenai prospek bisnis menanam pohon jati yang menguntungkan. Semoga bermanfaatr..
Dengan kondisinya tersebut tentunya akan sangat menguntungkan jika kita bisnis budidaya kayu jati. Selain mudah di lakukan budidaya kayu jati juga sangat minim resiko. Biasanya untuk bisa menikmati hasil dari bisnis penanaman kayu jati, di butuhkan waktu minimal 10 tahun. Meskipun masa tunggunya terbilang lama, namun banyak yang tertarik menggeluti bisnis ini, karena dalam masa tunggu tersebut kita tidak perlu merawatnya secara intens. Mungkin hanya awal-awalnya di tahun pertama, yang membutuhkan perlakuan ekstra.
A. Prospek Usaha Menanam Pohon Jati
1. Jika kita investasi dalam bentuk saham, atau mungkin reksadana, memang tidak di perlukan proses yang rumit. Tinggal datang ke kantor sekuritas yang di tuju dan beberapa jam kemudian selesai.
Hal tersebut sangat berbeda jika Anda investasi dalam bentuk kayu jati. Pada proses awal mungkin terbilang rumit. Mulai dari pemilihan lahan, pencarian bibit, pupuk, penanaman dan lainnya perlu waktu yang lama.
Berhari-hari bahkan hingga berbulan-bulan. Namun tentunya hal tersebut sepadan dengan hasil yang akan di peroleh. Karena berbeda dengan saham atau reksadana yang 10 tahun kemudian mungkin nilainya hanya meningkat beberapa kali lipat, namun investasi kayu jati, 10 tahun kemudian nilainya bisa meningkat puluhan kali lipat bahkan lebih.
2. Proses penanaman hingga perawatan dan panen secara umum sudah pakem sehingga Anda tidak perlu melakukan berbagai analisa pasar dan lainnya. Tentunya hal ini berbeda dengan investasi lainnya, semisal saham atau reksadana yang mengharuskan kita melakukan banyak pertimbangan terhadap kondisi ekonomi/pasar.
3. Harga pohon jati dari tahun ke tahun semakin meningkat dan jarang turun. Permintaan pasar akan pohon jati pun juga tetap stabil dan bisa cenderung terus meningkat.
B. Cara Menanam Pohon Jati
1. Proses pembibitan pohon jati
Untuk proses pembibitan dan pembenihan pohon jati sendiri sering menggunakan benih bunga jati kering yang jatuh di sekitar area pohon jati.
Anda dapat memilih benih pohon jati yang berkualitas baik. Benih yang berkualitas baik memiliki ciri-ciri warna kulit yang menguning dan kering, berukuran besar, padat dan tidak mengkerut, berbentuk bulat serta tidak mengalami cacat. Anda dapat mengeluarkan biji tersebut dari bunga pohon jati.
Sebelum disemaikan, rendam terlebih dahulu dengan menggunakan air sekitar 3-4 jam. Kemudian and dapat menyemaikannya di area persemaian dengan menggunakan campuran pupuk kandang dan tanah dengan menggunakan perbandingan 1:1.
Masukkan benih yang sudah disemaikan tadi ke dalam media tanam (polybag). Benamkan bibit di kedalaman 5 cm pada media tanam dan timbun menggunakan media di bagian atasnya. Setelah 47 hari, biasanya akan muncul benih-benih kecil dan Anda pun dapat menjaga benih terebut agar dapat tumbuh dengan baik.
2. Pemeliharaan tanaman pohon jati
Langkah yang baik untuk melakukan pemeliharaan terhadap pohon jati adalah melakukan penyiraman terhadap benih atau bibit pohon jati secara rutin setiap pagi hingga sore hari.
Namun hindari untuk menyiram terlalu banyak agar bibit pohon jati tidak mengalami kebusukan. Tempatkan persemaian di bawah sebuah naungan agar terhindar dari sinar matahari dan air hujan secara langsung.
Lakukan pemupukan rutin setiap 1 kali selama sebulan dengan menggunakan pupuk urea. Bila terdapat bibit yang mati sebaiknya Anda langsung melakukan penyulaman. Bila bibit sudah berusia sekitar 5 bulan, barulah bibit ini dapat ditanam di lahan yang luas.
3. Mempersiapkan lahan
Langkah selanjutnya yaitu mempersiapkan lahan yang akan Anda gunakan untuk menanam bibit pohon jati. Lakukan persiapan lahan dengan cara menaburklan pupuk kandang batau kompos ke lahan dengan dosisi sebanyak 2 ton untuk satu hektar.
Pemberian pupuk ini dilakukan selama 3-4 minggu dan dilakukan sebelum penggarapan tanah. Tujuan penggarapan tanah ini adalah untuk tanah agar lebih gembur dan mengandung banyak nutrisi di dalamnya. Anda data membuat lubang dengan jarak sekitar 2,5x2,5 meter dan ukuran lubang sekitar 30x30x30 cm. Setelah itu, biarkan lahan tersebut selama 2-3 minggu.
4. Penanaman bibit pohon jati
Untuk menanam bibit pohon jati, Anda dapat melepaskan bagian persemaian kantong plastic dan kemudian tempatkan bibit tersebut di dalam lubang tanam yang sudah Anda siapkan.
Usahakan untuk menanam nya pada posisi yang tegak dan letakkan secara hati-hati agar akar tanaman tidak mengalami kerusakan. Kemudian tutup lubang tersebut dengan menggunakan tanah dan padatkan tanah di sekitarnya secara lembut agar tanaman tidak mudah roboh. Siram dengan rutin agar kelembapan tanah dapat terjaga dengan baik.
5. Pemeliharaan tanaman
Pemeliharaan tanaman dapat Anda lakukan dengan melakukan penyulaman. Hal ini biasa dilakukan ketika terdapat tumbuhan yang mati ketika masa tanam.
Lakukan pemupukan dan penyiangan pada bibit tanaman pada masa awal tanam hingga berumur 5 tahun. Lakukan setidaknya 3 bulan sekali. Setelah itu, lakukan pemangkasan agar batang utama dapat tumbuh optimal dan lurus.
6. Pemanenan tanaman jati
Masa panen dapat Anda lakukan pada saat usia pohon jati sudah mencapai 12-15 tahun. Namun sebenarnya Anda dapat melakukan panen sendiri bedasarkan kebutuhan Anda. Bila Anda menginginkan hasil panen jati untuk dijadikan sebagai bahan bangunan maka setidaknya panen pohon jati ketika usianya mencapai 20 tahun.
C. Analisa Usaha Budidaya Tanaman Jati
Tentunya pada saat Anda ingin memulai usaha ini, Anda harus melakukan analisa usaha untuk memperkirakan modal serta keuntungan dalam berbisnis pohon jati ini. Nah berikut ini analisa usaha nuntuk pohon jati seluas satu hektar dengan jarak tanam 2x2,5 m dan masa tanam 4,5-5 tahun.
1. Modal
- 2.000 bibit x Rp 10.000 = 20.000.000.
- bibit cadangan kurang lebih sekitar 5% sehingga 100 bibit x Rp 10.000 =1.000.000.
- total pengeluaran untuk bibit = 21.000.000
- pupuk kandang 3kg per lubang tanam 3 x 2000 = 6000kg
- harga per karung (50kg) pupuk sekitar Rp.5.500 = 6000/50 x 5.500 = 660.000.
- pupuk urea untuk 1 bulan pertama masa tanam @50gr 2000 x 50 =100kg.
- harga per kilo pupuk 2000/kg x 100kg = 200.000.
- untuk 5 tahun setiap 6 bulan sekali 200.000 x 10 = 2.000.000.
- total biaya untuk pembelian pupuk= 2.200.000.
- total biaya bibit dan pupuk = 21.000.000 + 2.200.000 = 23.860.000.
2. Hasil Panen
Diasumsikan saja jika harga per batang nya 500 ribu rupiah, sehingga 2000x 500 ribu rupiah = Rp. 1000.000.0000
Setelah itu kurangi dengan modal panen Rp. 1000.000.000 – Rp 23.860.000 = Rp. 976.140.000
Cukup menarik bukan?
Nah itulah di atas ulasan mengenai prospek bisnis menanam pohon jati yang menguntungkan. Semoga bermanfaatr..