5 Langkah Cara Budidaya Labu Madu

 Labu Madu merupakan buah yang enak dan lembut tapi ternyata cara budidaya labu madu itu mudah. Bisa dilakukan di halaman rumah maupun kebun yang ada. Berikut langkah cara budidaya labu madu yang bisa dilakukan:

5 Langkah Cara Budidaya Labu Madu

1. Menyiapkan Lahan dan Kebutuhan untuk Budidaya

Langkah pertama cara budidaya labu madu yang dilakukan sangat mudah yaitu menyiapkan segala kebutuhan untuk budidaya labu madu. Siapkanlah lahan dengan tanah yang subur dan memiliki PH antara 5 sampai 6,5. Usahakan lahan mendapatkan cahaya yang cukup. Siapkan pupuk yang berkualitas serta benih labu madu yang telah direndam dengan pupuk organik cair selama 6-8 jam dan telah ditiriskan.

Alat yang dibutuhkan ialah cangkul untuk menyuburkan tanah dan membuat bedengan tanaman selebar 1 m, setinggi 30 cm serta jarak antar bedengan selebar 70 cm. Cangkul ini juga digunakan untuk membuat aliran air diantara bedengan yang dibuat. Selain cangkul, ada mulsa hitam untuk mencegah gulma dengan lubang diameter 5 cm yang memiliki jarak diantaranya sekitar 60 cm.

2. Menanam Labu Madu

Setelah semua hal yang dibutuhkan telah disiapkan, maka langkah selanjutnya adalah menanam labu madu. Penyemaian biji labu menggunakan polybag dengan memasukkan tanah yang akan digunakan lalu pupuklah dan siram hingga tanah subur dengan waktu sekitar 1-2 minggu. Masukkan benih ke lubang sedalam 2-5 cm kemudian tutup dengan tanah. Benih bisa dipindahkan setelah 3 minggu penyemaian.

Proses penyemaian telah dilakukan hingga 3 minggu, kemudian pindahkan ke lahan yang lebih besar serta telah diberi mulsa hitam. Memindahkan benih dari semai diusahakan pada sore hari agar tidak layu. Kedalaman dari menanam benih kurang lebih 5 cm. Setelah itu, tutuplah akar bibit dan pangkal batang dengan tanah. Siramlah bibit tersebut dengan baik.

3. Merawat Labu Madu

Ada hal yang perlu diperhatikan setelah menanam bibit dari labu madu yaitu penyiraman, pengajiran, pengendalian hama atau serangga serta pemangkasan dari cabang pohon. Penyiraman rutin setiap hari antara pagi atau sore hari. Pengajiran adalah menancapkan kayu atau bambu agar labu madu bisa tumbuh dengan optimal.

Penyebab dari gagal panen karena tanaman yang sakit. Mencegah adanya hal tersebut lebih baik cek setiap hari tanaman, bila terdapat tanda gejala gangguan penyakit maka segera lakukan penanganan. Usahakan mengatasi ataupun mengendalikannya menggunakan bahan organik. Pemangkasan dilakukan dengan tujuan supaya tanaman mendapatkan sinar matahari dan nutrisi yang cukup.

4. Memupuk Labu Madu

Selain menggunakan pupuk yang ditanam pada tanah, tanaman juga perlu pupuk yang disemprotkan. Pupuk yang digunakan bisa untuk mempercepat tumbuhnya labu madu. Pada umur yang berbeda, tanaman membutuhkan pupuk yang berbeda pula. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dari tanaman pada umur-nya.

Umur 7 HST serta kelipatannya akan membutuhkan pupuk organik yang dapat menunjang agar tanaman berbunga dan berbuah. Semprotkan pupuk cair ke seluruh permukaan baik batang maupun daun agar lebih menyerap. Umur 30 HST tanaman membutuhkan pupuk yang memenuhi nutrisi. Pupuk yang digunakan pun bisa organik dengan cara menaburkan di sekitar tanaman atau disemprotkan.

5. Memanen Labu Madu

Labu madu bisa dipanen setelah 3 bulan ataupun 85 hari setelah tanam. Labu madu dipanen bila tangkai berubah warna dari hijau ke coklat. Warna labu madu kuning kecoklatan. Suaranya pun telah berubah menjadi lebih nyaring bila dipukul. Memetik buah labu madu pun harus diperhatikan agar tidak meninggalkan bekas pada kulit buah.

Tujuan dari menjaga kulit buah agar tidak tergores atau terluka yaitu mengurangi atau mencegah labu madu agar tidak mudah busuk. Labu madu yang disimpan selama kurang lebih 2 bulan memiliki buah yang lebih manis tapi bila langsung dikonsumsi atau dijual pun tidak masalah.

Itulah langkah cara dari budidaya labu madu di rumah atau di perkebunan. Cara tadi bisa berhasil jika dilakukan secara teliti dan sabar. Hasil dari buah ditentukan dari cara perawatan selama pertumbuhan labu madu.