Pengertian Clamp Meter, Fungsi, Cara Menggunakan, dan Tips Perawatannya

Pengertian Clamp Meter, Fungsi, Cara Menggunakan, dan Tips Merawatnya_Dalam proses pengukuran arus pada konduktor, umumnya Anda harus memutuskan sirkuit atau kabel lintasan yang terhubung terlebih dahulu. Hal ini tentunya akan memakan waktu lama dan kurang praktis. Oleh sebab itu, seiring perkembangan zaman, muncullah sebuah alat bernama clamp meter.

A. Pengertian Clamp Meter
Apa itu clam meter?, clamp meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur arus pada konduktor tanpa memutuskan sirkuitnya. Clamp meter memiliki bagian penjepit pada badannya sehingga untuk mengukur arus hanya perlu dijepitkan pada kabel. Sebenarnya clamp meter hampir sama dengan multimeter. Perbedaannya hanya pada sisi kepraktisan di mana clamp meter lebih mendominasi.

Clamp Meter

B. Fungsi Clamp Meter
Fungsi dari clamp meter sama seperti multimeter, yaitu:
1. Digunakan untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan resistansi (tahanan).
2. Digunakan untuk mengukur tempertatur, induktansi, dan frekuensi.
3. Digunakan untuk mengecek koneksi antar arus pada kabel.
4. Digunakan untuk mengukur kapasitor eletktrolit.

C. Cara Menggunakan Clamp Meter
Karena masih banyak orang yang awam dengan alat ini dibandingkan multimeter, maka sebelum menggunakannya disarankan untuk memahami penjelasan di bawah ini.

1. Tentukanlah konduktor yang akan diukur.
Clamp dapat membaca konduktor listrik dengan baik. Jadi, Anda tidak perlu memutuskan kabel lintasan atau sirkuit. Lalu, ketika sudah ditentukan konduktornya, usahakan alat tersebut tidak dialiri listrik terlebih dahulu. Dengan kata lain, jepitlah kabel atau konduktor dengan posisi off pada listrik. Setelah selesai dijepit barulah posisi listrik dihidupkan kembali. Hal ini bertujuan untuk menjamin keselamatan para pengguna clamp meter.

2. Pilihlah fungsi dan jangkauan yang sesuai.
Putarlah rotary pada clamp untuk menentukan fungsi dan jangkauan yang tepat. Selain itu, konduktor listrik harus berada pada tegangan kurang dari 600V. Jika konduktor berada pada tegangan yang tidak sesuai atau melebihi, maka dapat merusak perangkat yang akan diukur. Di tambah lagi, clamp meter tidak bisa mendeteksi arus pada konduktor yang tegangannya melebihi 600V. Apabila Anda kurang yakin dengan tegangan dan jangkauan yang ada, maka Anda dapat memilih jangkauan tinggi dan menyesuaikannya secara perlahan.

3. Jepitlah konduktor.
Selanjutnya, rahang penjepit ada clamp meter harus dibuka dan dijepitkan pada konduktor yang ada. Ingat, untuk keselamatan, sebelum mulai menjepit ada baiknya mematikan arus listrik dari konduktor tersebut seperti pada penjelasan pada poin satu.

4. Gunakanlah pemisah garis AC.
Saat mengukur arus AC, kadang clamp meter memberikan hasil yang salah atau kurang akurat. Oleh sebab itu, sambungkanlah kabel atau jalur pemisah AC pada konduktor listrik lalu konduktor listrik disambungkan pada jalur pemisah garis AC. Terakhir, jepitlah meteran pada garis pemisah AC untuk menentukan hasilnya.

5. Ukurlah Tegangan.
Langkah kelima, aturlah meteran pada penjepit hingga membentuk “V” untuk membaca tegangan pada konduktor. Selain itu, hubungkan juga probe hitam pada COM Jack dan probe merah pada V/O Jack. Jangan lupa tentukan rentan waktu seperti yang telah dijelaskan di atas.

D. Tips Merawat Clamp Meter
Walaupun tidak setiap hari alat ini digunakan, namun keberadaannya harus selalu diperhatikan dan dirawat supaya awet. Begini tips merawat clamp meter yang benar:

1. Jangan meletakkan clamp meter dalam sebuah medan magnet yang sangat kuat.
2. Jangan bersihkan clamp meter menggunakan cairan pelarut.
3. Jangan meletakkan clamp meter pada tempat yang sering bergerak.
4. Jangan meletakkan clamp meter di bawah terik matahari, simpanlah di tempat sejuk.
5. Jika mengukur tekanan listrik yang tidak diketahui besarnya, segeralah gunakan jangkauan terbesar supaya clamp meter dapat berfungsi.