Batuan Temple (Pura Puseh Desa Batuan) Kabupaten Gianyar, Bali
Batuan Temple Pura Puseh Dusun Tengah Desa Batuan Kecamata Sukawati Kabupaten Gianyar, Bali_Bali dikenal pula dengan namanya desa Pakraman yang ruang lingkup wilayahnya berbeda dengan desa dinas pada umumnya. Setiap desa Pakraman di Bali mempunyai pura Kahyangan Tiga seperti Pura Desa, Puseh dan Dalem. Sehingga tak heran, pulau Bali ini disebut pula sebagai pulau seribu pura. Salah satunya adalah Pura Puseh Batuan atau Batuan Temple. Dari sekian banyak pura Kahyangan Tiga di Bali, maka Pura Puseh Batuan inilah yang menjadi perhatian dari banyak wisatawan, setiap harinya banyak dikunjungi oleh wisatawan, sehingga wajib jadi bagian daftar dari objek wisata di Bali yang perlu Anda kunjungi.
Daya Tarik Batuan Temple
1. Wisata sejarah
Keberadaan Pura Puseh Batuan ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, terutama latar belakang berdirinya, yang mana pura Puseh ini merupakan pura tertua di Bali, dan terletak di dusun Tengah, desa Batuan, Kecamata Sukawati, Kabupaten Gianyar. Pura Puseh Batuan ini dibangun pada tahun Isaka 944 atau 1022 Masehi.
Seperti telah diketahui, pura Puseh adalah bagian dari Tri Kahyangan dalam sebuah desa Pakraman di Bali. Konsep desa Pakraman termasuk pura Tri Kahyangan dicetuskan dan digagas oleh Mpu Kuturan yang datang ke Bali di tahun 1001 Masehi. Tujuan beliau tak lain untuk mempersatukan sekte-sekte dan kelompok masyarakat di Bali untuk menyembah Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa (Tri Murti Tatwa).
2. Wisata rumah tradisional adat Bali
Batuan temple merupakan salah satu tempat wisata yang tetap meyediakan rumah asli Bali, untuk melihat secara langsung, Anda bisa mengunjungai di daerah wisata Batuan, Sukawati. Rumah asli Bali ini letaknya di Banjar Punida Negara, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.
Ciri khas rumah asli Bali yaitu dari pintu gerbang rumah yang disambut sebuah angkul-angkul (gerbang) berukuran kecil yang hanya bisa dilewati oleh satu orang saja. Terbuat dari bahan bebatuan atau dari tanah liat dan rumput ilalang yang digunakan sebagai atap rumah.
Jika Anda memasuki area rumah dengan luas pekarangan 5 are, Anda akan merasakan suasana yang asri. Rumah tradisonal ini memiliki daya tarik yang unik.
Rumah tradisional Bali ini belum direnovasi sejak pertama kali dibangun, artinya sejak 100 tahun yang lalu bangunan tetap berdiri kokoh. Dindingnyaberwarna kusam masih utuh tanpa cacat.
Halaman rumah biasanya diisi dengan kerikil dan batu, yang dihiasi pula dengan beberapa bunga dan tanaman. Bebatuan yang cukup mengkilap itu menandakan betapa lama usia bangunan ini.
Istimewanya lagi adalah pada bagian dapur yang masih beralaskan tanah liat. Alat masak seperti tungku pun dibuat dari tanah liat. Bahan bakarnya kayu sehingga kepulan asap selalu membumbung ketika sedang memasak.
Ketika Anda memutuskan untuk tinggal di Desa Batuan untuk sementara waktu, maka Anda akan tahu langsung keseharian masyarakat sekitar dalam kesederhanaan. Anda pun dapat belajar atau memperdalam pengetahuan mengenai arsitektur bangunan rumah di Desa Batuan.
3. Gratis biaya masuk
Pura Puseh Batuan merupakan Pura Kahyangan Tiga. Di area parkir Pura, berdiri sebuah bangunan kuno yang disebut dengan Wantilan, tempat ini digunakan sebagai ruang pertemuan dan berlatih bagi setiap jenis tarian tradidional Bali sebagai Gambuh Dance, Tari Pendet, dan sebagainya.
Sebelum Anda masuk ke candi ada beberapa orang lokal di Wantilan akan meminjamkan ‘Kamben’ (kostum tradisional Bali). Ini merupakan suatu keharusan bagi para wisatawan untuk memakai 'Kamben'. Tujuannya untuk menunjukkan rasa hormat kepada tempat suci tersebut.
Untuk bisa masuk ke dalam Pura ini, Anda tidak tak dikenakan biaya untuk masuk. Tetapi, orang-orang lokal mengharapkan setiap wisatawan yang berkunjung ke Pura ini dapat menyumbangkan uangnya secara sukarela sebagai wujud dujungan dalam pengelolaan dan pemeliharan Pura tersebut.
Di sana pun sudah disediakan kotak sumbangan sederhana, yang mana masyarakat Bali memberi sebutan "Medana Punia". Di halaman tengah pura ini terdapat sebuah bangunan lama/bale yang disebut Bale Agung dan Bale Kulkul.
Di halaman ini juga terdapat pintu masuk yang tinggi Bali Gerbang disebut Kori Agung, yang diapit oleh banyak patung wali berbentuk patung raksasa. Sebelah Kori Agung ada dua pintu kecil yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya orang ke halaman utama Pura.
4. Lukisan Khas Desa Batuan
Batuan merupakan sebuah desa di Bali. Desa yang letaknya tidak jauh dari desa Sukawati ini memiliki beberapa objek wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi. Desa Batuan dikenal sebagai salah satu desanya para seniman di Bali, terutama di bidang seni lukis dan seni ukir.
Di tempat ini, Anda akan menyaksikan hubungan harmonis antara manusia dan alam. Setiap rumah penduduk mempunyai bangunan yang memiliki fungsi tersendiri. Desa Batuan terkenal dengan lukisan batuanya dan proses pengerjaannya menggunakan teknik yang hanya berkembang di desa Batuan.
Untuk menyelesaikan satu buah lukisan Batuan di butuhkan waktu hingga berbulan- bulan lamanya. Hal ini disebabkan oleh proses pengerjaannya yang sangat rumit untuk mendapatkan hasil karya seni yang luar biasa indah dan dapat diminati oleh para wisatawan yang datang ke desa Batuan tersebut.
Di samping itu tiap karya lukis yang dibuat itu umumnya mengandung arti dari kisah jaman dulu kala, yang mana memberikan kesan begitu menarik.
5. Arsitektur yang menawan
Bangunan pura tampak begitu megah berada sebelah utara jalan dan di seberangnya ada bangunan panggung yang sewaktu-waktu digunakan untuk pementasan tari Gambuh.
Ornamen bangunan pura ini sangat kental dengan hiasan seni ukir khas Bali dengan bahan dasar terbuat dari batu bata merah. Baik itu pintu gerbangnya dan candi bentar menuju bagian dalam pura, maupun bentuk fisik bangunan tampak telah berumur namun masih kokoh dengan ciri kegunaannya sebagai saksi bisu sejarah.
Lokasi Batuan Temple
Apabila Anda melakukan perjalanan dari arah Denpasar, Batuan Temple terletak di kiri jalan tepatnya terletak di dusun Tengah, desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.
Di seberangnya terdapat sebuah wantilan yang digunakan untuk pementasan tari Gambuh setiap hari Purnama dan awal bulan, pementasan tari Gambuh ini dimulai pukul 19.00 – 20.30 WITA.
Cara Berkunjung Ke Pura Puseh Batuan
Jarak Batuan Temple dari Denpasar sekitar 30 menit berkendara, sehingga Anda bisa mengendarai taksi ataupun bisa dengan menyewa mobil di Bali dan mengatur acara jalan-jalan atau tour Anda dengan mengunjungi objek wisata terdekat di kawasan ini. Bahkan ketika Anda dalam perjalanan menuju objek wisata Ubud, Kintamani dan Besakih, Anda melintasi Pura Puseh Batuan atau Batuan Temple ini, sehingga Anda bisa menyempatkan diri dan tak terlalu menyita waktu untuk berkunjung.
Beberapa informasi di atas semoga dapat memberi referensi bagi Anda dan orang tercinta. Bagi Anda pecinta travel dengan nuansa asri pedesaan, mengunjungi Batuan Temple ini memang sangat direkomendasikan untuk Anda.
1. Wisata sejarah
Keberadaan Pura Puseh Batuan ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, terutama latar belakang berdirinya, yang mana pura Puseh ini merupakan pura tertua di Bali, dan terletak di dusun Tengah, desa Batuan, Kecamata Sukawati, Kabupaten Gianyar. Pura Puseh Batuan ini dibangun pada tahun Isaka 944 atau 1022 Masehi.
Seperti telah diketahui, pura Puseh adalah bagian dari Tri Kahyangan dalam sebuah desa Pakraman di Bali. Konsep desa Pakraman termasuk pura Tri Kahyangan dicetuskan dan digagas oleh Mpu Kuturan yang datang ke Bali di tahun 1001 Masehi. Tujuan beliau tak lain untuk mempersatukan sekte-sekte dan kelompok masyarakat di Bali untuk menyembah Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa (Tri Murti Tatwa).
2. Wisata rumah tradisional adat Bali
Batuan temple merupakan salah satu tempat wisata yang tetap meyediakan rumah asli Bali, untuk melihat secara langsung, Anda bisa mengunjungai di daerah wisata Batuan, Sukawati. Rumah asli Bali ini letaknya di Banjar Punida Negara, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.
Ciri khas rumah asli Bali yaitu dari pintu gerbang rumah yang disambut sebuah angkul-angkul (gerbang) berukuran kecil yang hanya bisa dilewati oleh satu orang saja. Terbuat dari bahan bebatuan atau dari tanah liat dan rumput ilalang yang digunakan sebagai atap rumah.
Jika Anda memasuki area rumah dengan luas pekarangan 5 are, Anda akan merasakan suasana yang asri. Rumah tradisonal ini memiliki daya tarik yang unik.
Rumah tradisional Bali ini belum direnovasi sejak pertama kali dibangun, artinya sejak 100 tahun yang lalu bangunan tetap berdiri kokoh. Dindingnyaberwarna kusam masih utuh tanpa cacat.
Halaman rumah biasanya diisi dengan kerikil dan batu, yang dihiasi pula dengan beberapa bunga dan tanaman. Bebatuan yang cukup mengkilap itu menandakan betapa lama usia bangunan ini.
Istimewanya lagi adalah pada bagian dapur yang masih beralaskan tanah liat. Alat masak seperti tungku pun dibuat dari tanah liat. Bahan bakarnya kayu sehingga kepulan asap selalu membumbung ketika sedang memasak.
Ketika Anda memutuskan untuk tinggal di Desa Batuan untuk sementara waktu, maka Anda akan tahu langsung keseharian masyarakat sekitar dalam kesederhanaan. Anda pun dapat belajar atau memperdalam pengetahuan mengenai arsitektur bangunan rumah di Desa Batuan.
3. Gratis biaya masuk
Pura Puseh Batuan merupakan Pura Kahyangan Tiga. Di area parkir Pura, berdiri sebuah bangunan kuno yang disebut dengan Wantilan, tempat ini digunakan sebagai ruang pertemuan dan berlatih bagi setiap jenis tarian tradidional Bali sebagai Gambuh Dance, Tari Pendet, dan sebagainya.
Sebelum Anda masuk ke candi ada beberapa orang lokal di Wantilan akan meminjamkan ‘Kamben’ (kostum tradisional Bali). Ini merupakan suatu keharusan bagi para wisatawan untuk memakai 'Kamben'. Tujuannya untuk menunjukkan rasa hormat kepada tempat suci tersebut.
Untuk bisa masuk ke dalam Pura ini, Anda tidak tak dikenakan biaya untuk masuk. Tetapi, orang-orang lokal mengharapkan setiap wisatawan yang berkunjung ke Pura ini dapat menyumbangkan uangnya secara sukarela sebagai wujud dujungan dalam pengelolaan dan pemeliharan Pura tersebut.
Di sana pun sudah disediakan kotak sumbangan sederhana, yang mana masyarakat Bali memberi sebutan "Medana Punia". Di halaman tengah pura ini terdapat sebuah bangunan lama/bale yang disebut Bale Agung dan Bale Kulkul.
Di halaman ini juga terdapat pintu masuk yang tinggi Bali Gerbang disebut Kori Agung, yang diapit oleh banyak patung wali berbentuk patung raksasa. Sebelah Kori Agung ada dua pintu kecil yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya orang ke halaman utama Pura.
4. Lukisan Khas Desa Batuan
Batuan merupakan sebuah desa di Bali. Desa yang letaknya tidak jauh dari desa Sukawati ini memiliki beberapa objek wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi. Desa Batuan dikenal sebagai salah satu desanya para seniman di Bali, terutama di bidang seni lukis dan seni ukir.
Di tempat ini, Anda akan menyaksikan hubungan harmonis antara manusia dan alam. Setiap rumah penduduk mempunyai bangunan yang memiliki fungsi tersendiri. Desa Batuan terkenal dengan lukisan batuanya dan proses pengerjaannya menggunakan teknik yang hanya berkembang di desa Batuan.
Untuk menyelesaikan satu buah lukisan Batuan di butuhkan waktu hingga berbulan- bulan lamanya. Hal ini disebabkan oleh proses pengerjaannya yang sangat rumit untuk mendapatkan hasil karya seni yang luar biasa indah dan dapat diminati oleh para wisatawan yang datang ke desa Batuan tersebut.
Di samping itu tiap karya lukis yang dibuat itu umumnya mengandung arti dari kisah jaman dulu kala, yang mana memberikan kesan begitu menarik.
5. Arsitektur yang menawan
Bangunan pura tampak begitu megah berada sebelah utara jalan dan di seberangnya ada bangunan panggung yang sewaktu-waktu digunakan untuk pementasan tari Gambuh.
Ornamen bangunan pura ini sangat kental dengan hiasan seni ukir khas Bali dengan bahan dasar terbuat dari batu bata merah. Baik itu pintu gerbangnya dan candi bentar menuju bagian dalam pura, maupun bentuk fisik bangunan tampak telah berumur namun masih kokoh dengan ciri kegunaannya sebagai saksi bisu sejarah.
Lokasi Batuan Temple
Apabila Anda melakukan perjalanan dari arah Denpasar, Batuan Temple terletak di kiri jalan tepatnya terletak di dusun Tengah, desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.
Di seberangnya terdapat sebuah wantilan yang digunakan untuk pementasan tari Gambuh setiap hari Purnama dan awal bulan, pementasan tari Gambuh ini dimulai pukul 19.00 – 20.30 WITA.
Cara Berkunjung Ke Pura Puseh Batuan
Jarak Batuan Temple dari Denpasar sekitar 30 menit berkendara, sehingga Anda bisa mengendarai taksi ataupun bisa dengan menyewa mobil di Bali dan mengatur acara jalan-jalan atau tour Anda dengan mengunjungi objek wisata terdekat di kawasan ini. Bahkan ketika Anda dalam perjalanan menuju objek wisata Ubud, Kintamani dan Besakih, Anda melintasi Pura Puseh Batuan atau Batuan Temple ini, sehingga Anda bisa menyempatkan diri dan tak terlalu menyita waktu untuk berkunjung.
Beberapa informasi di atas semoga dapat memberi referensi bagi Anda dan orang tercinta. Bagi Anda pecinta travel dengan nuansa asri pedesaan, mengunjungi Batuan Temple ini memang sangat direkomendasikan untuk Anda.
Posting Komentar untuk "Batuan Temple (Pura Puseh Desa Batuan) Kabupaten Gianyar, Bali"
Apa komentar Anda?